Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Juli 2016

10 Pilihan Kuliner Wajib Cicip Di Dieng

10 Pilihan Kuliner Wajib Cicip Di Dieng
Mengunjungi suatu daerah tak lengkap rasanya jika tak mencicipi beragam kuliner khas daerah tersebut. Masyarakat Dieng tidak hanya menjual komoditas pertanian dalam bentuk mentah belum diolah, namun mereka juga berkreasi dengan cara mengolah komoditas-komoditas tersebut menjadi cemilan siap makan, selain itu ada beberapa makanan ataupun kuliner lain yang dinikmati ketika berkunjung ke Dieng.
Baca Juga


Nih, 10 Pilihan Kuliner Wajib Cicip di Dieng baik makanan khas Banjarnegara maupun dari Wonosobo :

1. Carica
Pohon Carica
Buah yang juga dikenal sebagai pepaya gunung ini diolah penduduk lokal menjadi beragam jenis cemilan/makanan, mulai dari manisan dalam botol, keripik, dodol hingga sirup. Dan karena rasanya yang lezat dan hanya dapat ditemui di Dieng buah ini banyak diburu oleh wisatawan sebagai oleh-oleh, harga eceran carica mulai Rp 4000,- dan per kotak mulai Rp 30.000,- masih terbilang murah untuk dijadikan oleh-oleh untuk gebetan atau calon mertua bukan?

2. Dendeng Gepuk
Makanan khas Wonosobo yang terbuat dari daging sapi pilihan patut Anda coba. Pasangan yang nikmat untuk dendeng ini adalah nasi putih hangat dan sambal bajak. Dendeng Gepuk ini bisa anda dapatkan di pusat oleh-oleh khas Wonosobo yang ada di sekitar pusat kota. Harganya cukup murah, mulai dari sekitar Rp 100.000/kotaknya.


3. Purwaceng
Purwaceng merupakan tumbuhan berkhasiat seperti gingseng dan memiliki rasa khas yaitu pedas. Tanaman dengan nama ilmiah Pimpinella Pruatjan tergolong tanaman langka di Dieng. Untuk pembudidayaan tanaman purwaceng juga sangatlah sulit dan waktu pembudidayaannya terbilang lama tidak seperti kentang yang hanya 3 bulan maupun tanaman carica yang cara tumbuhnya mudah. Untuk harga purwaceng Dieng ini terbilang mahal dibanding minuman berkhasiat lain. Masyarakat setempat seringkali menikmati hangatnya Purwaceng di pagi hari. Purwaceng sering disebut sebagai Viagra tradisional atau Viagra Indonesia. Tidak hanya identik untuk meningkatkan stamina saja dari si tamanan khas Dieng ini, purwaceng juga sangat bermanfaat untuk melancarkan peredaran tubuh, menghangatkan tubuh, sebagai obat tradisional untuk masuk angin, obat cacing, anti bakteri, anti kanker, penghilang rasa sakit serta juga dapat memperlancar buang air kecil. Penghilang rasa sakit karena luka masa lalu juga bisa~


4. Kacang Dieng
Kalau di Dieng dengar ada orang bilang “kacang babi” itu adalah kacang Dieng yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sejenis kacang-kacangan yang hanya tumbuh dengan baik di dataran tinggi Dieng, kacang ini memiliki bentuk yang unik, bentuknya besar dan melebar dan bagian tengahnya berwarna hitam. Masyarakat dataran tinggi Dieng dan sekitarnya lebih sering menyebut dengan istilah kacang babi, sedangkan dikalangan wisatawan kacang menyebutnya dengan istilah kacang dieng.

Soal rasa boleh dicoba, rasanya yang gurih dan mengandung nilai gizi tinggi ini mampu membuat siapa saja yang mencicipinya ketagihan. Pantas saja jika Kacang Dieng menjadi primadona dikalangan wisatawan, disamping harganya yang terjangkau kacang Dieng cocok untuk oleh-oleh atau sekedar untuk cemilan di perjalanan bersama teman-teman/gebetan.


5. Mi Ongklok
Bakmi atau mi rebus khas kota Wonosobo yang wajib dicoba, Mi ini banyak dijajakan di berbagai warung dan rumah makan. Pendampingnya biasanya adalah sate sapi, tempe kemul, serta keripik tahu.

Ongklok, sebenarnya adalah nama alat bantu untuk merebus mi. Semacam keranjang kecil dari anyaman bambu yang dipakai untuk membantu perebusan mi. Penggunaan alat bantu ini khas daerah setempat sehingga diberikanlah nama mi rebus ini sesuai dengan alat tersebut. Cara pembuatan mie ongklok ini memang terlihat sederhana tapi butuh skill juga agar mie ongklok terasa khas.

Pertama-tama harus disiapkan terlebih dahulu racikan bumbu dan bahannya seperti mie kuning, kubis/daun kol, daun kucai, bumbu kental dengan rempah-rempah plus ebi, tahu bacem serta bumbu kacang. Daun kol dan daun kucai biasanya sudah di potong-potong kecil. Potongan sayur tadi akan di tambahkan mie kuning dan siap dimasukkan keranjang bambu kecil inilah sebagai sarana untuk mengongklok racikan mie tadi. Mie kuning, daun kucai serta potongan kubis diongklok berulang kali ke air mendidih sampai matang baru di sajikan di mangkuk-mangkuk kecil, kemudian ditambahkan kuah kental dengan bumbu rempah yang mempunyai tekstur kental serta ditambahkan bumbu kacang. Ada juga yang di taburi tahu bacem atau suwiran ayam tergantung warung-warung mie ongkloknya. Saat penyajian mie ongklok ini jangan lupa pendamping utamanya saat memakan mie ongklok yaitu sate sapi. Saat weekend, anda harus bersabar dan rela mengantri untuk menikmati mi ongklok yang mampu menggoyang lidah anda.


6. Opak Singkong
Opak singkong atau Opak Kucai adalah makanan ringan/ cemilan khas dari daerah Kalibeber, Kabupaten Wonosobo. Makanan ini dibuat dari bahan dasar Singkong, yang direbus dan ditambah sedikit kucai serta garam secukupnya, lalu ditumbuk hingga halus, kemudian dipipihkan dan dijemur, setelah kering siap untuk digoreng dengan minyak yg cukup sampai matang. Rasanya asin dan gurih, cocok untuk cemilan teman ngopi atau ngeteh. Bila ingin menjadikan makanan ini sebagai oleh-oleh, belilah yang masih dalam bentuk setengah matang (banggli) atau belum digoreng. Jangan lupa tanyakan kepada penjual, bagaimana cara menggoreng opak singkong ini dengan benar.


7. Keripik Jamur
Di masa lalu, masyarakat Dataran Tinggi Dieng, memanfaatkan Jamur sebagai bahan makanan basah atau makanan kaleng. Seiring jalannya waktu, inovasi dunia kuliner semakin berkembang sehingga masyarakat mengolah jamur menjadi keripik. Sampai saat ini Keripik Jamur lebih digemari dikalangan masyarakat setempat maupun wisatawan. Bukan hanya rasanya yang enak, Keripik Jamur mengandung kadar protein lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras dan gandum. Keripik Jamur juga mengandung sembilan jenis Asam amino esensial, yang lebih menarik Jamur dikenal sebagai makanan yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Jika anda penasaran dengan Keripik Jamur, segera bergegas ke dataran tinggi dieng untuk mendapatkanya.


8. Teh Tambi
Teh ini ibuat dari pucuk daun teh (Pecco Souchon) unggul yang di tanam di ketinggian 4500 kaki dari permukaan laut dan diproses secara higienis sehingga mempunyai aroma dan warna yang kuat. Mengapa harus dari pucuk daun teh? Hal ini tidak lepas dari manfaat kesehatan. Selain karena pucuk daun adalah daun teh yang masih muda juga karena pada pucuk daun teh terkandung berbagai vitamin dan mineral. Teh Tambi merupakan salah satu teh yang kualitas dan mutunya memenuhi semua syarat sebagai legenda teh sejati. Cocok diminum sore hari atau sebagai buah tangan untuk pujaan hati.


9. Sagon
Makanan tradisional khas Wonosobo ini terbuat dari tepung sagu, parutan kelapa dan gula. Dimasak dengan cara dibakar diatas bara kayu bakar atau arang, wanginya mampu mengundang selera siapapun yang menciumnya. Tak hanya bagian bawahnya yang dipanaskan di atas arang. Arang yang panas juga diletakkan di atas piring tahan panas. Piring tersebut kemudian diletakkan di bagian atas loyang kue sagon. Fungsinya untuk memanaskan bagian atas. Sayang, makanan khas ini terbilang sedikit sulit untuk mendapatkan dan menikmatinya. Anda harus sudi berkunjung ke lantai 3 pasar Induk Wonosobo.


10. Tempe Kemul
Dari namanya “tempe” dan “kemul”, “kemul” memiiki arti selimut. Jadi tempe kemul ialah tempe selimut atau tempe yang diselimuti dengan menggunakan tepung. Tempe kemul berbeda dengan tempe mendoan, tempe kemul sedikit lebih banyak tepungnya, sehingga lebih keras dibanding mendoan. Untuk mempercantik hidangan biasanya akan ditambahkan daun kucai supaya terlihat menarik. Tempe kemul biasanya disajikan sebagi teman minum teh tambi atau purwaceng. Anda akan sangat mudah menjumpai penjual tempe kemul. Baik di pinggir jalan raya maupun di tengah kampung di wilayah Wonosobo, harganya cukup murah mulai dari Rp 500/buah.


Pastikan nikmati semua sajian khas Dieng itu ya, beberapa bisa dibawa pulang kok untuk buah tangan keluarga dirumah. — (upit)


Ragam Acara Dieng Culture Festival 2016

Ragam Acara Dieng Culture Festival 2016
Panitia penyelenggara Dieng Culture Festival tahun 2016 berencana menyuguhkan hal yang baru dalam event budaya tahunan itu. Tujuanya agar para wisatawan dapat terlibat dan menyaksikan hal yang berbeda dari tahun penyelenggaraan Dieng Culture Festival tahun-tahun sebelumnya.

Ragam acara Dieng Culture Festival 2016 Dieng Culture Festival 2016 akan dimulai pada tangga 5 Agustus 2016, acara pembukaan festival ini dilaksanakan pada pukul 14.00 di panggung utama, sebelah timur kompleks candi Arjuna. Rencananya setelah pembukaan berlangsung, dipanggung utama akan ada perfom musik Kyai Kanjeng beserta Cak Nun* dari Yogyakarta (*masih dalam konfirmasi). Pertunjukan pembuka festival tersebut akan berakhir pada pukul 17.00 WIB.
Baca Juga


Bagi pengunjung yang berminat menikmati sunset, bisa naik ke bukit skuter/scooter yang dapat ditempuh hanya dalam kurun waktu 15 menit dari desa Dieng Kulon, dengan membayar biaya kontribusi bagi pengelola lokasi wisata sebesar lima ribu rupiah. Dari bukit ini juga bisa melihat landscape pemukiman di dataran tinggi Dieng.

Setelah melihat sunset, pengunjung segera bersiap untuk menikmati pertunjukan Jazzatasawan yang akan digelar di panggung utama, timur kompleks candi arjuna. Pertunjukan akan dimulai pukul 20.00 WIB tepat, sangat disarankan pengunjung yang telah memiliki ID Card (tiket khusus DCF 2016) untuk hadir di venue pertunjukan jazz pada pukul 19.30 WIB. Pertunjukan musik ditengah suhu 2-5 derajat celcius ini digelar pada tanggal 5 Agustus 2015 (start pukul 20.00 WIB) dengan menampilkan sejumlah musisi jazz dari berbagai pelosok di tanah air. Para penampil pertunjukan Jazzatasawan akan dirilis bulan Juli 2016.
Keesokan harinya tanggal 6 agustus 2016, pengunjung bisa menikmati sunrise diberbagai puncak gunung di dataran tinggi Dieng. Bisa dari puncak Sikunir, puncak Prau, puncak Pakuwaja, dan atau puncak Pangonan. Disarankan, pengunjung start dari penginapan masing-masing pukul 02.00-04.00, agar tidak terjebak macet saat mendaki dan dapat menikmati sunrise dengan leluasa, tergantung puncak yang hendak dituju.

Setelah puas melihat golden sunrise di pebagai puncak gunung, pada pukul 07.00 s/d selesai, pengunjung dapat mengikuti acara “Jalan Kaki Keliling Kampung” di dataran tinggi Dieng, diakhiri dengan penerbangan ribuan balon gas dan minum purwaceng bersama-sama. Panitia akan menyediakan sejumlah doorprize buat peserta jalan kaki keliling kampung. Start dan finish dari kompleks gedung Soeharto-Withlam, Dieng.

Pada tanggal 6 Agustus 2016, sepanjang hari ada ragam pertunjukan seni tradisi yang tersebar diberbagai lokasi, baik dipanggung utama maupun panggung khusus budaya. Ragam pertunjukan seni tradisi itu bukan hanya dari dataran tinggi Dieng, tetapi juga dari berbagai daerah lain yang ikut berpartisipasi dalam Dieng Culture Festival tahun 2016. Ditengah menyaksikan pertunjukan seni tradisi tersebut, pengunjung dapat menikmati wisata alam di Dieng, seperti telaga warna, kawah sikidang, maupun lokasi wisata alam lainnya.

Malam harinya (malam minggu lho kaaak) pada pukul 20.00 WIB, di panggung utama akan digelar pertunjukan musik akustik, dan stand up comedy, sebelum acara penerbangan lampion yang akan dilakukan secara bersama-sama. Lampion akan diterbangkan secara bersama-sama pada pukul 21.00 WIB. Sangat disarankan, semua pengunjung untuk TIDAK menerbangkan lampion sebelum ada aba-aba dari MC acara. Diperkirakan, waktu penerbangan memakan waktu hingga 45 menit, karena panitia menyediakan 5000 lampion untuk para pengunjung ber-ID Card. Pada saat bersamaan, sejumlah musisi akan menyemarakan penerbangan lampion dengan berbagai lantunan lagu dan musik dari panggung utama.

Selain lampion, ada pula kembang api yang dibagikan kepada pengunjung yang membeli tiket khusus DCF saat penukaran tiket. Kembang api ini akan dinyalakan sesaat setelah lampion diterbangkan, diperkirakan pada pukul 21.45 WIB, pesta kembang api dimulai. Ada 15 ribu letusan kembang api akan menghiasi langit Dieng, setelah penerbangan lampion usai. Penyelenggara Dieng Culture Festival berharap pengunjung bisa mematuhi ketentuan, bahwa kembang api dinyalakan setelah lampion diterbangkan, agar tidak mengganggu lampion yang sedang terbang. Acara penerbangan lampion, pesta kembang api, dan musik akustik ini akan berakhir pada pukul 23.00 WIB.

Pada hari Minggu, 7 Agustus 2016 adalah hari terakhir festival budaya di negeri atas awan ini, yakni rangkaian ritual cukur rambut anak gembel. Acara dimulai dengan kirab budaya dari rumah pemangku adat Mbah Naryono pada pukul 06.00 WIB. Khusus acara kirab budaya, panitia penyelenggara akan membuka kesempatan bagi pengunjung yang berminat terlibat untuk ikut kirab budaya dengan pakaian adat masing-masing. Namun, kami membatasi hanya untuk 80 orang. Para wisatawan yang berminat untuk terlibat dalam kirab budaya akan diminta mendaftar dengan ketentuan yang ditentukan oleh panitia.

Setelah kirab budaya keliling Dieng, rangkaian acara ritual potong rambut gembel adalah jamasan di Dharmasala, sebelum pemotongan rambut di Kompleks Candi Arjuna. Sejumlah anak berambut gembel, akan dicukur rambutnya oleh sejumlah tokoh yang ditunjuk oleh panitia penyelenggara untuk mencukur, dipimpin oleh pemimpin spiritual suku Dieng, mbah Naryono. Acara ini akan berakhir pada pukul 13.00 WIB.

Sementara di kompleks candi Arjuna ada upacara pemotongan rambut, dipanggung budaya ada pagelaran wayang kulit khusus ritual, dan berbagai pertunjukan seni tradisi dipanggung dan atau lokasi lain yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.

Bersiaplah untuk hadir, saksikan, dan terlibat dalam Dieng Culture Festival tahun 2016. [@budhihermanto]


Dieng Culture Festival


Dieng Culture Festival
"Anak berambut gembel adalah anak bajang titisan Eyang Agung Kaladate dan Nini Ronce selaku leluhur warga suku Dieng. Karena dianggap titisan dewa itulah, maka anak berambut gembel tidak boleh dipotong rambutnya secara sembrono (asal). Jika rambut anak gembel dipotong tidak melalui acara ritual yang khusus, maka si anak akan jatuh sakit dan dipercaya akan mendatangkan bencana bagi keluarganya."


Jadwal Acara
  • 5 AGUSTUS

PENUKARAN TIKET
Halaman Soeharto-WhitlamSelama acara

FESTIVAL FILM DIENG
Ruang Teater Museum Kailasa10.00-11.00

CAK NUN & KYAI KANJENG
Panggung Utama Timur Komplek Candi Arjuna14.00-16.30

FESTIVAL FILM DIENG
Ruang Teater Museum Kailasa14.00-16.00

JAZZ ATAS AWAN
Panggung Utama Timur Komplek Candi Arjuna19.00-23.30

FESTIVAL FILM DIENG
Ruang Teater Museum Kailasa19.00-21.00

PESTA KEMBANG API
Panggung Utama Timur Komplek Candi Arjuna24.00-00.00

  • 6 AGUSTUS

SUNRISE FUN TREKKING
Bukit Scooter, Bukit Pangonan, Bukit Sidengkeng05.00-06.30

FUN WALKING
Start/Finish Halaman Soeharto-Whitlam, keliling Dieng07.00-09.00

MINUM PURWACENG BERSAMA
Halaman Soeharto-Whitlam09.00-10.00

FESTIVAL FILM DIENG
Ruang Teater Museum Kailasa09.00-11.00

PERTUNJUKAN MUSIK AKUSTIK
Teater Arena Museum Kailasa10.00-15.00

PERTUNJUKAN SENI TRADISI
Panggung Utama Timur Komplek Candi Arjuna10.00-16.00

WAYANG RUWAT SESI 1
Panggung Budaya Timur Soeharto-Whitlam14.00-17.00

FESTIVAL FILM DIENG
Ruang Teater Museum Kailasa14.00-16.00

JAZZ ATAS AWAN SESI 2, STAND UP COMEDY, PESTA LAMPION
Panggung Utama Timur Komplek Candi Arjuna19.00-21.00

FESTIVAL FILM DIENG
Ruang Teater Museum Kailasa19.00-21.00

WAYANG RUWAT SESI 2
Panggung Budaya Timur Soeharto-Whitlam22.00-24.00

  • 7 AGUSTUS

KIRAB BUDAYA
Start di rumah Tetua Adat, Finish Halaman Soeharto-Whitlam06.30-09.00

JAMASAN RAMBUT ANAK GEMBEL
Komplek Darmasala09.00-10.00

FESTIVAL FILM DIENG
Ruang Teater Museum Kailasa09.00-11.00

RITUAL PEMOTONGAN RAMBUT ANAK GEMBEL
Komplek Candi Arjuna10.00-12.00

PERTUNJUKAN SENI TRADISI 1
Panggung Utama Timur Komplek Candi Arjuna10.00-15.00

PERTUNJUKAN SENI TRADISI 2
Panggung Budaya Timur Soeharto-Whitlam10.00-15.00

PELARUNGAN RAMBUT GEMBEL
Telaga Warna13.00-14.00


Kegiatan Dieng Culture Festival adalah event gotong royong karena partisipasi banyak pihak, khususnya pengunjung yang bersedia membeli tiket. Pemberlakukan tiket pada Dieng Culture Festival (DCF) adalah upaya panitia penyelenggara dalam fundraising (penggalangan dana) untuk pembiayaan kegiatan tanpa harus tergantung pada dukungan sponsor atau donatur. Pembiayaan kegiatan termasuk untuk pembiayaan acara ritual dan pemenuhan barang dan…Baca Selanjutnya>>

Waktu sudah menunjukan pukul 11.00 siang namun suasana masih seperti pagi hari, kabut tampak menyelimuti tlaga Dringo, di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, sehingga danau di ketinggian 2200 meter diatas permukaan laut  itu hanya tampak tepiannya saja.…Baca Selanjutnya>>

Panitia penyelenggara Dieng Culture Festival tahun 2016 berencana menyuguhkan hal yang baru dalam event budaya tahunan itu. Tujuanya agar para wisatawan dapat terlibat dan menyaksikan hal yang berbeda dari tahun penyelenggaraan Dieng Culture Festival tahun-tahun sebelumnya.…Baca Selanjutnya>>

Dieng Culture Festival (DCF) kembali akan digelar untuk yang ke-7 kalinya di Dataran Tinggi Dieng. Komunitas Dieng Pandawa sebagai penyelenggara acara berencana menyuguhkan beragam pertunjukan dan acara dalam event kebudayaan tahunan ini.…Baca Selanjutnya>>

Siapa bilang belajar sejarah itu menjemukan? Menelusuri jejak peradaban Dieng akan jadi hal yang menyenangkan apabila disertai dengan kunjungan langsung ke tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah.Mengunjungi Dieng misalnya, tak hanya jalan-jalan biasa namun kamu juga dapat melihat bukti sejarah awal peradaban Hindu di Pulau Jawa yang berkembang pada masa kejayaan Dinasti Sanjaya pada abad ke-8,…Baca Selanjutnya>>

Mengunjungi suatu daerah tak lengkap rasanya jika tak mencicipi beragam kuliner khas daerah tersebut. Masyarakat Dieng tidak hanya menjual komoditas pertanian dalam bentuk mentah belum diolah,…Baca Selanjutnya>>

Lihat kebunku penuh dengan bunga, ada yang merah dan ada yang putih Setiap hari ku siram semua, mawar, melati, semuanya indah.…Baca Selanjutnya>>